1. DEFINISI EKONOMI DAN MASALAH POKOK EKONOMI
Kata ekonomi pertama kali digunakan oleh xenophone, seorang ahli filsafat yunani. Istilah ekonomi berasal dari suku kata yunani yaitu ikos dan nomos yang artinya pengaturan ( pengelolaan) rumah tangga.
Menurut Paul A. Samoelson, ekonomi adalah studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memroduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok yang ada pada suatu masyarakat.
Ilmu ekonomi timbul karena adanya masalah kelangkaan dalam ekonomi, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah alat pemuas kebutuhan yang tersedia dan kebutuhan manusia. Hal ini berarti bahwa tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya ekonomi yang dimiliki. Selanjutnya, timbul permasalah bagaimana mengatasi kelangkaan agar sebagian besar kebutuhan manusia itu dapat terpenuhi, memenuhi kebutuhan berarti juga menetapkan barang dan jasa apa yang harus dihasilkan. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa ini harus memenuhi persyaratan hemat, tepat, dan berdaya guna.oleh karena itu, manusia akan menghadapi masalah ekonomi yang mendasar, yaitu masalah yang membahas “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”. Dalam hal ini , berarti timbul masalah “pilihan” untuk memamfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia, karena ada pilihan, berarti ada pengorbanan(biaya).
Persoalan dasar ekonomi modern
Apa yang akan diproduksi ?
Bagaimana cara memproduksi?
Untuk siapa diproduksi?
Menurut Paul A. Samoelson, ekonomi adalah studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memroduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok yang ada pada suatu masyarakat.
Ilmu ekonomi timbul karena adanya masalah kelangkaan dalam ekonomi, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah alat pemuas kebutuhan yang tersedia dan kebutuhan manusia. Hal ini berarti bahwa tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya ekonomi yang dimiliki. Selanjutnya, timbul permasalah bagaimana mengatasi kelangkaan agar sebagian besar kebutuhan manusia itu dapat terpenuhi, memenuhi kebutuhan berarti juga menetapkan barang dan jasa apa yang harus dihasilkan. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa ini harus memenuhi persyaratan hemat, tepat, dan berdaya guna.oleh karena itu, manusia akan menghadapi masalah ekonomi yang mendasar, yaitu masalah yang membahas “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”. Dalam hal ini , berarti timbul masalah “pilihan” untuk memamfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia, karena ada pilihan, berarti ada pengorbanan(biaya).
Persoalan dasar ekonomi modern
Apa yang akan diproduksi ?
Bagaimana cara memproduksi?
Untuk siapa diproduksi?
II. Permasalahan ekonomi
Masyarakat apapun, baik merupakan masyarakat suatu negara yang benar-benar komunis, suku tertentu dipedalaman maupun suatu indrustri yang sudah mapan, harus menghadapi tiga masalah pokok ekonomi yang mendasar dan saling mengait. Ketiga masalah itu adalah barang apa yang diproduksi, bagaimana cara produksi dan untuk siapa barang diproduksi.
A. Permasalah organisasi ekonomi
Dalam kenyataan dewasa ini, tidak ada corak perekonomian manapun yang merupakan bentuk perekonomian yang murni, apakah perekonomian tradisional murni, perekonomian terpimpin murni, ataukah perekonomian pasar murni. Corak perekonomian dewasa ini lebih banyak menganut perekonomian campuran dengan mengambil sebagian unsur pasar, terpimpin, dan tradisi. Sebagai contoh dalam sistem perekonomian amerika dewasa ini, pemerintah memegang peran penting pula dalam menetapkan aturan permainan ekonomi, menyelenggarakan pendidikan dan jasa pelayanan umum, serta mengawasi pencemaran atau gerak-gerik dunia usaha. Walaupun demikian kebanyakan keputusan tetap diselenggarakan melalui proses harga dan pasar.
Tiga persoalan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkan, untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan dan didistribusikan tidak akan menjadi suatu masalah apabila terpenuhi hal-hal berikut.
1. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas.
2. Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan kepada setiap orang yang memerlukannya.
3. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi.
4. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah sehingga barang dan jasa tersebut dapat diperoleh dimana pun secara mudah
5. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya, atau barang dan jasa itu telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dan keluarga-keluarga dalam masyarakat untuk jangka waktu yang cukup lama.
Apabila kondisi itu terjadi, tidak akan dijumpai yang namanya benda-benda ekonomi. Semua benda merupakan benda bebas. Setiap orang dengan mudah memperoleh semua barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Istilah kelangkaan tidak akan terjadi sehingga orang tidak perlu lagi untuk berhemat dan mengadakan pilihan mengenai barang dan jasa mana yang akan diproduksi ataupun dikonsumsi. Secara lebih dramatis lagi bahwa orang tidak perlu belajar ilmu ekonomi. Namun yang terjadi tidaklah demikian, sehingga setiap orang perlu untuk belajar ilmu ekonomi jika menginginkan suatu kemakmuran.
Pendapat yang kita terima, waktu, tenaga, maupun sumber daya ekonomi lainnya terbatas jumlahnya, sebingga kita perlu untuk melakukan pilihan dalam memamfaatkan sumber-sumber daya ekonomi tersebut agar tidak terjadi pemborosan.
B. Sistem ekonomi
1. Pengertian sistem ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, untuk siapa barang dan jasa diproduksi ( what, how, and for whom)
(mc Ecachern, 2000 : 35)
Menurut gilarso (1992-486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, inventasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
2. Macam-macam sistem ekonomi
a. Sistem ekonomi komando/terpusat(komunisme/kolektivisme)
Sistem ekonomi komando komando diartikan sistem dengan kendali yang ketat berada di pihak pemerintah dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah
1. Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat
2. Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama. Tidak ada perusahaan swasta yang ada perusahaan negara.
3. Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara
4. Jenis pekerjaan danpemnagian kerja diatur oleh pemerintah.
Masyarakat apapun, baik merupakan masyarakat suatu negara yang benar-benar komunis, suku tertentu dipedalaman maupun suatu indrustri yang sudah mapan, harus menghadapi tiga masalah pokok ekonomi yang mendasar dan saling mengait. Ketiga masalah itu adalah barang apa yang diproduksi, bagaimana cara produksi dan untuk siapa barang diproduksi.
A. Permasalah organisasi ekonomi
Dalam kenyataan dewasa ini, tidak ada corak perekonomian manapun yang merupakan bentuk perekonomian yang murni, apakah perekonomian tradisional murni, perekonomian terpimpin murni, ataukah perekonomian pasar murni. Corak perekonomian dewasa ini lebih banyak menganut perekonomian campuran dengan mengambil sebagian unsur pasar, terpimpin, dan tradisi. Sebagai contoh dalam sistem perekonomian amerika dewasa ini, pemerintah memegang peran penting pula dalam menetapkan aturan permainan ekonomi, menyelenggarakan pendidikan dan jasa pelayanan umum, serta mengawasi pencemaran atau gerak-gerik dunia usaha. Walaupun demikian kebanyakan keputusan tetap diselenggarakan melalui proses harga dan pasar.
Tiga persoalan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkan, untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan dan didistribusikan tidak akan menjadi suatu masalah apabila terpenuhi hal-hal berikut.
1. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas.
2. Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan kepada setiap orang yang memerlukannya.
3. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi.
4. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah sehingga barang dan jasa tersebut dapat diperoleh dimana pun secara mudah
5. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya, atau barang dan jasa itu telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dan keluarga-keluarga dalam masyarakat untuk jangka waktu yang cukup lama.
Apabila kondisi itu terjadi, tidak akan dijumpai yang namanya benda-benda ekonomi. Semua benda merupakan benda bebas. Setiap orang dengan mudah memperoleh semua barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Istilah kelangkaan tidak akan terjadi sehingga orang tidak perlu lagi untuk berhemat dan mengadakan pilihan mengenai barang dan jasa mana yang akan diproduksi ataupun dikonsumsi. Secara lebih dramatis lagi bahwa orang tidak perlu belajar ilmu ekonomi. Namun yang terjadi tidaklah demikian, sehingga setiap orang perlu untuk belajar ilmu ekonomi jika menginginkan suatu kemakmuran.
Pendapat yang kita terima, waktu, tenaga, maupun sumber daya ekonomi lainnya terbatas jumlahnya, sebingga kita perlu untuk melakukan pilihan dalam memamfaatkan sumber-sumber daya ekonomi tersebut agar tidak terjadi pemborosan.
B. Sistem ekonomi
1. Pengertian sistem ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, untuk siapa barang dan jasa diproduksi ( what, how, and for whom)
(mc Ecachern, 2000 : 35)
Menurut gilarso (1992-486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, inventasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
2. Macam-macam sistem ekonomi
a. Sistem ekonomi komando/terpusat(komunisme/kolektivisme)
Sistem ekonomi komando komando diartikan sistem dengan kendali yang ketat berada di pihak pemerintah dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah
1. Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat
2. Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama. Tidak ada perusahaan swasta yang ada perusahaan negara.
3. Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara
4. Jenis pekerjaan danpemnagian kerja diatur oleh pemerintah.
Kebaikan sistem ekonomi komando adalah
1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
2. Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis indrustri/produksi.
3. Pemerintah mengatur produksi barang-barang
4. Pemerintah mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan
1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
2. Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis indrustri/produksi.
3. Pemerintah mengatur produksi barang-barang
4. Pemerintah mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan
b. Sistem ekonomi pasar (kapitalisme murni)
Kapitalis (pasar murni) sebagai sistem ekonomi semata-mata mementingkan kepital untuk mendapatkan kapital yang lebih besar lagi, adapun ciri-ciri sistem ekonomi bebas adalah :
1. Semua alat dan smber produksi dikuasai oleh perseorangan
2. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri
3. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya
4. Campur tangan pemerintah ditiadakan/dibatasi
5. Ada persaingan antarpengusaha
Kebaikan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut
1. Setiap individu bebas mengatur perekonomian
2. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
3. Adanya persaingan mengarah ke kemajuan
4. Produkso berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat
Kapitalis (pasar murni) sebagai sistem ekonomi semata-mata mementingkan kepital untuk mendapatkan kapital yang lebih besar lagi, adapun ciri-ciri sistem ekonomi bebas adalah :
1. Semua alat dan smber produksi dikuasai oleh perseorangan
2. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri
3. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya
4. Campur tangan pemerintah ditiadakan/dibatasi
5. Ada persaingan antarpengusaha
Kebaikan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut
1. Setiap individu bebas mengatur perekonomian
2. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
3. Adanya persaingan mengarah ke kemajuan
4. Produkso berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat
Keburukannya
1. Menimbulkan eksploitasi
2. Menimbulkan monopoli
3. Tidak ada pemerataan pendapatan
4. Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
c. Sistem ekonomi campuran
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1. Gabungan dari sistem ekonomi gabungan dan sistem pasar
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung oleh pemerintah
3. Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkap kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta
4. Peran pemerintah dan swasta berimbang
1. Menimbulkan eksploitasi
2. Menimbulkan monopoli
3. Tidak ada pemerataan pendapatan
4. Terjadinya ketidakstabilan ekonomi
c. Sistem ekonomi campuran
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1. Gabungan dari sistem ekonomi gabungan dan sistem pasar
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung oleh pemerintah
3. Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkap kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta
4. Peran pemerintah dan swasta berimbang
2. SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
3. PERMINTAAN & PENAWARAN
HUKUM PERMINTAAN & PENAWARAN
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI P&P
Penawaran (bahasa Inggris: supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan.
Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.
Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar