Selasa, 13 Desember 2011

SISI NEGATIF SELALU BERGANTUNG PADA INTERNET

Pornografi
Tidak sekedar hanya membuka situs mesum yang sangat bisa merusak moral generasi muda (bahkan tua). Pelaku yang tidak bertanggung jawab sangat bisa dan sangat mudah untuk sekaligus menjadi pelakunya, dengan mengunggah atau meng-upload foto atau video mesum melalui internet. Bahkan hal ini menjadi berita hangat yang biasa terdengar, Juga ketika beberapa waktu lalu, artis Indonesia papan atas yang tersandung kasus video mesum ini sampai memberikan dampak luas di kalangan masyarakat.

Game online
Permainan game memang bisa membuat hanyut para penggemarnya. Apalagi game online yang bisa berinteraksi dengan banyak orang dari seluruh belahan dunia. Sangat mengasikkan sekaligus membuat kecanduan, menjadi "lupa daratan tidak ingat lautan", lupa waktu, lupa kesehatan, boros biaya, (terutama bagi pelajar) dan lebih jauhnya lagi, game online bisa menjadi sarana perjudian.

Media sosial atau jejaring social
Seperti Facebook, Twitter, dan Friendster juga seperti game online. Bisa membuat kecanduan dan lupa, bahkan jejaring sosial Facebook sudah banyak menelan korban kejahatan dengan berbagai cara yang dilakukan pelakunya untuk menjerat korbannya.

Penipuan lewat internet
ini juga yang paling banyak ditanyakan, marak terjadi dan banyak yang menjadi korban. Layanan online bisa menjadi sarana untuk pelaku tindak kejahatan apapun namanya, untuk menjerat sasaran penipuan.

MENGOLAH KEUANGAN PRIBADI DENGAN PRIORITAS KEBUTUHAN

MULAI DENGAN ANGGARAN. Anggaran adalah pedoman yang mengarahkan dan mengingatkan kemampuan Anda. Membuat anggaran tidak menjadikan Anda lebih makmur namun dapat membatasi keinginan menghamburkan uang dan membantu Anda supaya tidak terjerat hutang.  

PUTUSKAN IKUT ANGGARAN. Banyak yang menyadari perlunya anggaran yang baik, namun sedikit yang mematuhinya. Hanya 25% saja rumah tangga Amerika yang melakukannya. Lima puluh persennya mengatakan ingin menganggarkan tapi tidak pernah dapat mematuhinya. Buatlah rencana dan patuhi dengan seksama.

BAYAR TAGIHAN TEPAT WAKTU. Buat anggaran yang memungkinkan Anda membayar semua tagihan Anda secara penuh dan tepat waktu setiap bulan. Jika Anda belum dapat melunasi semuanya. Bayarkan sejumlah dari seluruh tagihan tersebut dan tanamkan niat untuk membayar semua hutang yang Anda miliki. Jika Anda sudah tidak dapat membayar tagihan-tagihan rutin, berarti sudah waktunya pindah ke rumah yang lebih kecil, memakai mobil yang modelnya lebih tua, atau melakukan pemotongan drastis hingga Anda dapat menngimbangi pendapatan dan pengeluaran Anda.
 
MEMPRIORITASKAN PENGELUARAN. Buatlah daftar menurut apa yang Anda anggap terpenting. Mulai dengan kebutuhan utama (perumahan, makanan, mobil, listrik & telpon, asuransi dan pajak). Kemudian daftar apa saja "yang harus Anda miliki" (pakaian, furnitur, dll.). Terakhir daftarkan barang-barang yang ingin Anda miliki.
 
LUNASI HUTANG SECEPAT MUNGKIN. Hutang menjadikan tanggung-jawab lebih berat. Jangan jadikan diri Anda budak kreditor. Jangan berhutang, kecuali jika Anda memilki rencana yang pasti untuk pelunasannya. Yang jelas, jauhi hutang jika Anda tidak dapat mengatasiya.
 
RENCANAKAN DANA KEBUTUHAN MENDADAK. Kebutuhan kecil yang mendadak akan menghabiskan anggaran Anda setiap bulan, kecuali jika Anda menyisihkan sejumlah dana dalam anggaran. Misalnya, untuk anjing yang sakit, radiator mobil rusak, kembali ke sekolah, pakaian, dll.
 
BERSENANG-SENANGLAH. Gunakan uang Anda untuk kesenangan pribadi. Setelah mengatur keuangan Anda dengan bijaksana dan memberi dengan murah hati, tiba saatnya menikmati hasil dari buah-buah pekerjaan Anda.
 
JIKA ANDA PUNYA KELUARGA, LIBATKAN MEREKA. Ketika Anda membuat daftar prioritas, penting untuk melibatkan seluruh anggota keluarga sehingga mereka mengerti prioritas tersebut dan tetap fokus pada tujuan
 
JIKA ANDA PUNYA PASANGAN, BERI TUGAS MEMBAYAR TAGIHAN. Ini bukan tentang kontrol, Anda berdua telah paham kondisi keuangan maupun tujuannya, namun yang paling cakaplah yang harus melakukannya.

UNSUR-UNSUR KALIMAT

1. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
¨       Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
¨       Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata itu.
¨       Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
¨       Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
¨       Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
¨       Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.

2. Predikat
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
¨       Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
¨       Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
¨       Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
¨       Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
¨       Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa:
  1. Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.
  2. Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).
3  Objek
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨       Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨       Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨       Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
¨       Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
  1. Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
  2. Menempati posisi di belakang predikat.
  3. Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨       Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a)   Diah mengirimi saya buku baru.
b)   Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan  tidak mendahului predikat.
¨       Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini.

5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
¨       Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
¨       Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
¨       Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.

1. Keterangan Waktu
    Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.

    2. Keterangan Tempat
      Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.

      3.Keterangan Cara
        Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.

        4. Keterangan Sebab
          Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.

          5. Keterangan Tujuan
            Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.

            6. Keterangan Aposisi
              Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
              Perhatikan contoh berikut.
              ¨       Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.

              7. Keterangan Tambahan
                Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti contoh berikut.
                ¨       Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
                Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.

                8. Keterangan Pewatas
                  Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.
                  ¨       Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
                  Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP  tiga lebih.

                  sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/unsur-unsur-kalimat-dasar/

                  PENGERTIAN KALIMAT

                  Pengertian Kalimat adalah suatu bahasa kecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru dan tanda tanya.

                  Kalimat susun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan / atau klausa. Jika disusun berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedangkan bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar dan bagian bukan inti dapat membentu kalimat luas.
                  Contoh 1 :
                  Buku ini baru terbit.
                  Isinya sungguh bagus!
                  Di mana buku ini dapat dibeli?
                  Contoh 2 :
                  1) Menulis itu mudah. (2) Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius. (3) kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu : menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengeksresikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehinga menjadi sebuah karangan utuh
                  Paragraph tersebut terdiri atas tiga buah kalimat. Kalimat (1) berupa kalimat dasar terdiri atas dua bagian kalimat inti, yakni : /menulis ilmiah itu/ mudah/. Kalimat (2) berupa kalimat luas tersendiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti: kemudahan menulis/ dapat dirakan/ oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius/ . Kalimat (3) berupa kalimat luas terdiri dari dua bagian inti dan dua bukan inti: kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan/ ke dalam tiga hal/ yaitu menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengkreasikan ide tersebut menjadi sebuah karangan yang lengkap.
                  Contoh tersebut menunjukkan bahwa kalimat pertama berupa kalimat dasar, sedangkan kalimat kedua dan ketiga berupa kalimat luas.
                  Ciri-ciri kalimat
                  1. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik, tanda Tanya, atau tanda seru.
                  2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
                  3. Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap
                  4. Mengandung pikiran yang utuh
                  5. Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya
                  6. Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas
                  7. Dalam paragraph yaaang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.
                  sumber : http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/