Penalaran sendiri adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
sedangkan penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
- Terdapat pada kalimat utama,
- Penjelasannya berupa hal-hal yang umum,
- Kebenarannya jelas dan nyata.
B. Variabel pada penalaran deduktif
- Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
a. Premis umum : Premis Mayor (My)
b. Premis khusus : Premis Minor (Mn)
c. Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
- Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
- Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
- Entimen
C. Contoh Kalimat Deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
*yang bergaris bawah adalah kaliamat utamanya